Bangkit Setelah Jatuh

Duduk di pinggir sawah sambil memandangi hamparan padi yang menghijau, membuatku bergumam "Subhanallah..betapa indah ciptaanMu Allah". Sendiri disini, aku teringat akan pengalaman seseorang yang diceritakan langsung kepadaku..

Yah,,tidak semua harapan menjadi kenyataaan. Namun hal itu bukan alasan untuk menghujatNya tidak adil pada kita, itu SALAH! Kita tidak pernah tahu apa rencanaNya untuk kita, kita hanya bisa berencana atas diri kita sebagai seorang manusia biasa, kita tidak tahu apakah rencana kita akan berujung baik terhadap diri kita. Maka, berbaik sangkalah padaNya karena Dia lebih tahu apa yang kita butuhkan.

Seperti cerita yang kemarin aku dengar, sungguh mengena di hatiku sehingga membuatku berpikir "wah..menjadi DEWASA itu MAHAL"

Ini ceritanya....................

Ketika seorang perempuan begitu menyayangi kekasihnya, dia rela berbuat apa saja untuk bisa bersama kekasihnya. Dihianati, dibohongi, dihancurkan berkali-kali tidak membuatnya jera untuk bisa bersama kekasihnya. Segala usaha telah dia lakukan, mulai dari kabur dari rumah sampai mencoba bunuh diri hanya karena ingin bisa bersama dengan kekasihnya (ini cinta buta, tanpa mau berpikir panjang, jangan ditiru ya..). Segala pengorbanan pun dia berikan mulai dari tercemarnya nama baiknya, terkurasnya materi, hilangnya harga diri, sampai keluarganya harus ikut menanggung malu, hanya untuk bisa bersama kekasihnya. Bertahun-tahun hidup dalam kesakitan karena penghianatan yang tak kunjung usai dari kekasihnya, setia tetap dia lakukan meski sakit yang dia rasakan semakin lama semakin dalam. Lagi, dalam kesetiaannya, dia dihianati dan dibohongi sampai dia benar-benar hancur. Namun dia tetap setia, tidak pernah sekali pun dia berniat untuk mencari pengganti kekasihnya. Sampai pada puncaknya perempuan ini sakit, vonis untuk hidupnya tidak lama lagi dan sang kekasih tahu akan hal itu. Apa yang terjadi? Dalam hal kritis itu, kekasihnya memilih untuk meninggalkannya dan hidup bersama perempuan lain yang notabene "telah mencemarkan nama baik perempuan yang sakit tadi". Miris, setelah semua yang dilakukan, kekasihnya malah pergi tanpa merasa bersalah sedikitpun padanya. Apa itu yang namanya cinta? Sayang?

Setelah lama, perempuan yang sakit tadi mencoba untuk bangkit kembali dalam rapuhnya. Mengikuti kegiatan-kegiatan majelis taklim, mendalami agama yang dianutnya, membantu orang-orang yang bermasalah dengan motivasi dan doanya, menjadi pengusaha di sela-sela kegiatannya, dan bekerja sesuai dengan bidang yang dia kuasai. Sedikit demi sedikit dia sadar, betapa bodohnya dia diperbudak "cinta palsu" dan setia pada "orang yang tidak pernah bisa menghargai arti kesetiaan". Diubahlah jalan hidupnya, dia tidak lagi mau memikirkan apa itu cinta, sayang, dan setia pada lawan jenis sebelum ada ijab.

Tidak ingin jatuh dalam lubang yang sama, dia melupakan segala kenangan bersama kekasihnya dulu. Memang sangat berat, tapi dia berusaha untuk bisa! Dan yang lebih hebat lagi "dia memaafkan segala yang telah dilakukan kekasihnya dulu dengan tulus ikhlas, memaafkan perempuan yang kini menjadi penggantinya untuk kekasihnya meski perempuan itu adalah orang yang benar-benar menyakitinya karena telah mencemarkan nama baiknya tanpa mau mengaca seperti apa dia sendiri"

Dia memohon pada Allah untuk mengampuni dosa-dosanya, mohon ampun atas segala kebodohan yang dia lakukan dulu, dia juga mohon pada Allah untuk memaafkan kekasihnya dan pasangannya yang baru, bahkan berharap hidup mereka bahagia selamanya.

Kini dalam hidupnya, dia hanya ingin membuat orangtuanya bahagia setelah apa yang dia lakukan dulu (menyusahkan orangtuanya atas masalah bersama kekasihnya). Dia hanya ingin hidup tenang, dia percaya bahwa "sayang yang tulus" hanya bisa didapatkan dari orangtuanya, tidak seperti kekasihnya dulu yang mengatakan sangat menyayanginya namun tak henti menyakitinya dalam waktu yang berkepanjangan.

Cerita ini menurutku menarik dan banyak pelajaran yang dapat diambil..

1.  Jangan hitung berapa kali seseoarang menyakitimu, namun ingatlah bahwa Allah selalu ada untukmu meski telah berkali-kali kamu melupakanNya.

2.  Jangan menyayangi seseorang dengan berlebihan, sayangilah orang yang mencintai Allah, dan jangan sampai rasa sayangmu pada seseorang kelak melebihi rasa sayangmu pada Allah

3.  Kekasih yang baik adalah yang mengajarkan kita tentang hal baik untuk tetap dekat dengan Allah, menjaga perasaan kita dan menepati janji-janjinya

4.  Bahwa rencana Allah jauh lebih baik daripada rencana kita

5.  Orangtua adalah orang yang patut kita bahagiakan dan banggakan, bukan kita sakiti hatinya

6.  Berkumpul dengan orang-orang pintar (majelis taklim) mampu membuat kita menjadi dewasa, menghilangkan ego dan angkuhnya kita

7.  Memaafkan seseorang dengan tulus ikhlas meski telah disakiti berkali-kali, membuat hati menjadi tenang dan damai

8.  Allah tidak pernah tidur, Dia Maha Adil atas segalanya, setiap manusia akan mendapatkan ganjaran dari apa yang telah dia lakukan

9.  Gak perlu pacaran, jika telah mampu dan siap, segeralah menikah dengan orang yang kita sayang

10. Pengalaman adalah guru yang paling baik dan masa lalu adalah pelajaran untuk lebih baik ke depannya

Subhanallah walhamdulillah walaailaahaillallah wallahuakbar..

Astaghfirullahaladzim..

Segala puji bagiMu Allah, Tuhan semesta alam..